Brand Power


1.Pengertian Merek
Merek adalah sebauh nama atau simbol (seperti logo, merek dagang disain kemasan, dan sebagainya) yang dibuat untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya. Merek dapat juga dijadikan ciri untuk membedakan satu produk dari produk pesaing selain itu, merek yang telah dipatenkan dapat membuat produk tersebut menjadi lebih terlindungi dari upaya pemalsuan dan pembajakan.
Menurut American Marketing Association, dikutip dalam buku The Power of Brand karangan Freddy Rangkuti (2002 : 7) definisi merek sebagai berikut :
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal tersebut. Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan sehingga berada dari produk atau jasa yang di hasilkan oleh para pesaing.
Menurut Djadlim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002 : 84)
Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, atau desain atau gabungan semua yang di harapkan mengindenfikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing.
         Salah satu penentuan keberhasilan dari program pemasaran yang dilakukan adalah melalui brand adapun pengertian brand itu sendiri menurut Philip Kotrel (2000 : 460)
“Merupakan sebuah nama, istilah, tanda, simbol, rangangan atau kombinasi dari semua ini yang dimaksud untuk mengenali produk atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakanya dari produk pesaing”.

2.Pengertian Brand Power
Brand Power adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud menciptakan nilai dan memberikan ketahanan dalam ekonomi sulit.Dengan demikian suatu brand power dapat menanamkan loyalitas emosional para konsumen dari produk yang memiliki brand power.Sedangkan menurut William J. Stanton brand power adalah nama, istilah, simbol atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsur ¬unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual kepada konsumer.

3.Alasan Diperlukan Brand Power
  • Perusahaan kecil dapat memiliki kekuatan tinggi meskipun mereka mungkin memiliki nilai yang lebih rendah, dan sebaliknya
  • Anda dapat melakukan sesuatu tentang kekuatan merek karena berhubungan erat dengan tindakan pemasaran
  • Menciptakan nilai dan memberikan ketahanan dalam ekonomi sulit
  • Mempengaruhi keputusan para konsumer
"Power Merek" memiliki dua dimensi
1. Kekuatan bersaing - untuk melibatkan pelanggan dan mengkonversi menjadi penjualan yang menguntungkan
2. Keberlanjutan dalam masa depan - untuk menopang kekuatan di masa depan dan mengurangi risiko bisnis
4.Bentuk-bentuk Brand Power
Brand power dapat juga dibagi dalam pengertian lainnya seperti :
1.      Brand name (nama merek) yang merupakan bagian dari yang dapat diucapkan misalnya, Pepsodent, BMW, Toyota, dan sebagainya.
2.      Brand mark (tanda merek) yang merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, disain huruf atau warna khusus. Misalnya : simbol Toyota, gambar tiga berlian Mitsubisi.
3.      Trade mark (tanda merek dagang) yang merupakan merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama merek (tanda merek)
4.      Copyright (Hak cipta) yang merupakan hak istimewa yang dilindungi undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni.

5.Contoh Brand Power
Cerita unik ditorehkan oleh Frank Purdue godfathernya Purdue Company penyedia ayam di USA. Pada awal beroperasi tidak ada merk ayam dipasaran, konsumen mempersepsikan sama saja. Purdue lalu mengambil langkah berani dengan membrandingkan ayamnya. Namun brands ini juga dituntut memiliki karakteristik kualitas yang prima seperti tersedia secara segar, yang lain sudah di es, bersih, dan warna kulitnya menarik minat konsumen sehingga tak heran dia berani menetapkan harga premium pada ayamnya. Purdue mengubah pepatah jawa dari “ono rego ono rupo” (kalau harganya bagus produknya juga bagus) menjadi “ono rupo ono rego” (barang yang bagus tentunya menuntut harga yang bagus pula kan). Inilah strategi pertama yang disebut mendiferensiasikan produk terhadap pesaing. Pada kasus Indonesia sama pula yang dilakukan PT Bogasari dengan membrandingkan tepung segitiga biru untuk mendiferensiasikan dengan pesaingnya seperti produk home industry ataupun Sariboga Raturaya di Semarang. Diferensiasi atau membedakan diri dengan pesaing tidak akan sukses kalau tidak memiliki yang lazim disebut distinctiveness atau suatu keunggulkan kualitas. Dalam terminologi jawa diferensiasi dikenal dengan “bedho” atau beda sedangakan distinctiveness bisa disinonimkan dengan “seje” yang maknanya beda namun juga nomer siji atau satu. Jurus kedua adalah bahwa upaya advertising harus seiring dengan kemampuan delivery anda. Jangan terlalu menggeber pemasaran habis-habisan namun kenyatannya penyampaian produk atau jasa anda kepada konsumen masih kedodoran  

6.Waktu diperlukannya Brand Power
1.Disaat produk tersebut mulai terkenal di masyarakat sehingga di butuhkan brand power supaya masyarakat mudah untuk mengingatkannya
2.Disaat produk mampu mempengaruhi keputusan masyarakat
3.Saat melakukan pemasaran terhadap masyarakat sehingga dibutuhkan suatu “icon agar mudah di ingat masyarakat.
4.Saat mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual kepada konsumer.
Share on Google Plus

About Lovely Bangka Belitung

0 komentar:

Posting Komentar